Buscar

Tugas MK Psikologi Kepribadian 2

KASUS
Ade Sarah Dihabisi Mantan Pacar Karena Sakit Hati
        MISTERI penemuan sesosok mayat wanita di Joor Bintara Kilometer 49 akhirnya terkuak. Ade Sarah Angelina Suroto ternyata dibunuh oleh mantan pacarnya Ahmad Imam Al-Hafidz, yang dipicu karena rasa sakit hati. Aksi pembunuhan sadis ini juga didorong oleh pacar Hafidz yang sekarang yakni Assyifa Ramadhani cemburu lantaran sang pacar masih terbayang sosok Ade. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, pelaku bernama Hafiz (19) ditangkap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sekira jam 16.00 Wib. "Pelaku sedang melayat korban, yang bersangkutan merupakan mantan pacar korban," kata Rikwanto di Jakarta.
        Ia menjelaskan, petugas juga menangkap pelaku Asifah (19) mahasiswa Universitas Kalbis di Pulomas Jakarta Timur pada jam 17.00 Wib. Pelaku ini merupakan pacar baru korban Ade Sara Angelina Suroto. "Motifnya pelaku Hafiz sakit hati kepada korban karena tidak mau lagi dihubungi, atau ditemui oleh pelaku," ujarnya. Rikwanto melanjutkan, pelaku membunuh korban didalam mobil Kia Visto di sepanjang perjalanan wilayah Jakarta Selatan sampai Jakarta Timur. "Korban dipukul dan diseterum, setelah korban pingsan mulut korban disumpal dengan kertas koran hingga meninggal dunia," jelas dia.
        Setelah korban meninggal, kata Rikwanto, pelaku membuang korban di Jalan Tol Bintara Km 41 Bekasi Timur pada hari Rabu, 5 Maret 2014 pukul 04.00 Wib. "Dari hasil otopsi penyebab kematian adalah adanya sumpalan kertas di tenggorokan korban,"  Usai membunuh, pasangan kekasih ini ternyata sempat menyampaikan belasungkawa yang diungguh di media sosial milik Ade Sarah. Tak hanya itu, sebelumnya Syifa juga melupakan kekesalannya di twitter miliknya atas kematian remaja berusia 19 tahun itu. Hafidz dan Syifa kini menjalani pemeriksaan di Mapolres Bekasi Kota. Keduanya terancam hukuman mati karena dijerat pasa 340 KUHP tentang pembunuhan berencanan. "Dari pemeriksaan pelaku mengaku sudah merencanakan pembunuhan ini sejak seminggu lalu," kata Kombes Rikwanto.

TEORI RASIONAL EMOTIF TERAPI ALBERT ELLIS
        Sebuah pernyataan yang humanis dari Albert Ellis “Acceptance is not love, you love a person because he or she has lovable traits, but you accept everybody just be cause they’re alive and human”. Penerimaan bukan cinta, anda mencintai seseorang karena dia memiliki sifat yang menyenangkan, tapi Anda meneriman semua orang hanya karena mereka hidup dan manusia.
        Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian Albert Ellis, dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis. Ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu Antecedent event (A), Belief (B), dan Emotional consequence (C). Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC.
        Antecedent event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu. Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan seleksi masuk bagi calon karyawan merupakan antecendent event bagi seseorang.
        Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal, bijaksana, dan kerana itu menjadi prosuktif. Keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan ayau system berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, emosional, dan keran itu tidak produktif.
        Emotional consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent event (A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variable antara dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun yang iB.
        Selain itu, Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus ABC ini. Seorang terapis harus melawan (dispute; D) keyakinan-keyakinan irasional itu agar kliennya bisa menikmati dampak-dampak (effects; E) psikologis positif dari keyakinan-keyakinan yang rasional.

ANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI
        Menurut teori Albert Ellis Cognitive yang salah akan menghasilkan behavior yang salah pula, oleh karena itu Ellis mencetuskan terapinya untuk membantu kliennya yang disebut REBT. Dari kasus diatas kita dapat melihat :
      Ø  Activating Experiences : Hafidz kesal dan sakit hati pada Ade Sarah. Begitu juga pacarnya Hafidz yaitu Syifa yang kesal dan takut Hafidz kembali pada Ade Sarah.
        Ø  Beliefs : Karena Hafidz dan Syifa kesal terhadap Ade Sarah, mereka pun menyentrum, memukul, dan menyumpal mulut Ade Sarah. Dan sumpalan di mulut itulah yang membuat Ade Sarah meninggal dunia. Dan fenomena inilah yang disebut dengan Irrasional belief.
        Ø  Consequence  : Karena Hafidz dan Syifa takut akan hukuman yang akan di berikan, mereka pun membuat cerita yang mengada-ada untuk dapat mengurangi hukuman dari hukum yang telah ditetapkan. Mereka mengatakan bahwa Ade Sarah hamil dan juga menelan sendiri tissue yang digunakan untuk menyumpal mulutnya.
       Ø  Dispute : Dibutuhkan waktu untuk memperbaiki cara  berpikir irasional seseorang. Mengubah cara berpikir mereka yang sebelumnya irasional menjadi rasional tidaklah mudah. Kita dapat memberikan saran pada Hafidz dan Syifa agar lebih tenang dan sabar dalam setiap menghadapi semua permasalahan dalam hidupnya. Hafidz dan Syifa harus belajar cara mendeteksi keyakinan irasional mereka, dapat menahan emosi, dapat berfikir panjang, serta harus memikirkan dampak yang akan di dapatkan dari apa yang akan dilakukan.
        Ø  Effect psikologis positif : Dengan diberikan hukuman dari hukum yang bertindak adil diharpakan dapat membuat Hafidz dan Syifa belajar dari kesalahan mereka, lebih tenang, dan sabar kedepannya dalam menghadapi sebuah masalah agar kejadian yang sebelumnya pernah terjadi tidak akan pernah terjadi lagi dikemudian harinya.






         Referensi:


Diberdayakan oleh Blogger.

PSYCHOLOGY

PSYCHOLOGY